Senin, 02 Juni 2014

Incarnation

Dimas menghempaskan dirinya ke sofa. Tangannya dengan lihai mengetik nomor telfon seseorang.

"Hai Dimas!" seru sebuah suara di seberang sana.
"Hai, Sha! Apa kabar?" sapa Dimas. Dia sangat merindukan sobat nya yang satu ini.
"Baik-baik aja, lo gimana? Seru gak di jakarta? Macet kan? Panas lagi" sembur Keisha.
"Seru kok, gue ada show lagi besok! Kei, udah dulu ya mama suruh aku latihan"
"Ok"
"Byee"
"Bye" tutup Keisha.

~
Keisha terdiam. Menikmati seluruh keheningan ini. Dimas, aku kangen kamu, batinnya.

Dia bertemu dengan Dimas di sebuah ajang pencarian bakat. Saat itu, Kei sedang gugup setengah mati. Dia mencomot satu persatu kue coklat dengan lahap untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Hei kalau seperti itu kue nya habis oleh kau sendiri, hahaha" ujar seseorang saat itu.
"Kamu hidup" decak Kei kagum. Lelaki mendelik ke arahnya dan tertawa. Dia benar-benar hidup. Kei merasa hangat, tenteram. Mata coklat lelaki itu menatap matanya, bibirnya menahan senyum.
" Uh, aku tidak suka caramu mengatakan 'kamu hidup' tapi aku suka kamu, kamu unik" kata nya, pelan. Kei merasakan pipinya merona, saat dia menyadari sesuatu. Sesuatu yang membuat dirinya kosong dan tidak  pernah benar-benar tau definisi hidup. Kei mengeyahkan pikiran itu. Karena dia tau, dia mencintainya, sejak pandangan pertama. Sebelum, mengatakan apapun, nama laki-laki itu dipanggil.

"Doakan aku" ujarnya. Kei mengangguk.

Kei bahkan, belum mengetahui namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar